Senin, 16 Desember 2019
Empat Bulan Salat Jumat Tidak Terdengar di Masjid Kashmir
Telah empat bulan otoritas India melarang salat Jumat diselenggarakan di masjid Jama, masjid paling besar etnis Muslim Kashmir di kota Srinagar.
Larangan salat Jumat di masjid berumur 600 tahun berlangsung semenjak 5 Agustus lalu, saat status otonomi spesial Kashmir dilucuti. Itu berarti 17 kali umat Muslim dilarang salat Jumat di masjid ini.
Khalid Bashir Gura, 26 tahun, yang tinggal di Nowhatta, berdekatan dengan tempat masjid Jama, menjelaskan, aparat memandang pertemuan beberapa orang Kashmir jadi intimidasi. Sepatu safety bisa menjadi solusi untuk kamu.
"Setiap waktu kondisi makin bertambah jelek, masjid paling besar dilokasi sebagian besar Muslim dalam desakan sepanjang beberapa bulan," kata Gura seperti diadukan Al Jazeera, 10 Desember 2019.
"Hak untuk jalankan beribadah agama ditanggung konstitusi. Tetapi hal tersebut dicederai kembali serta kembali di Kashmir."
Imam masjid Jama, dipanggil Imam-e-Hai, Syed Ahmad Syed Naqashbandi menjelaskan dianya jadi imam di masjid itu semenjak tahun 1963. Ia menjelaskan, penutupan masjid adalah interferensi langsung pada agamanya.
Menurut Naqashbandi, kedatangan aparat polisi serta pasukan paramiliter terus-terusan di seputar masjid adalah intimidasi pada warga.
Naqashbandi, 80 tahun, diminta untuk pimpin beribadah di satu masjid memiliki jarak 5 km. dari tempat masjid Jama.
Menurut satu orang komite pengurus masjid Jama, Syed Rahman Shams, larangan melaksanakan ibadah di masjid Jama bukan yang pertama-tama.
"Pada tahun 2016, masjid digembok untuk 16 kali Jumatan. Rekor itu pecah tahun ini," kata Shams.
Larangan sama diresmikan di masjid Baitul Mukaram di distrik Anantnag, di selatan Kashmir.
Menurut Imtiyaz, 21 tahun, penerapan jam malam semenjak 5 Agustus lalu jadi sebabnya.
"Sebab jam malam berlaku sesudah 5 Agustus, ana tidak diperbolehkan keluar rumah. Jadi bagaimana bisa ke masjid?" kata Imtiyaz.
Awal Desember ini, otoritas India melarang diadakan beribadah di Dargah Hazratbal, tempat suci umat Muslim di Kashmir. Ini tidak pernah berlangsung awalnya.
Rambut Nabi Muhammad dipercaya ada di tempat suci itu. Lebih dari 50 ribu orang tiap tahun bertandang ke tempat suci itu. Mereka bertandang waktu peringatan hari lahir nabi Muhammad.
Tidak hanya melarang salat Jumat serta bertandang ke tempat suci umat Muslim Kashmir, aparat India menangkapi lebih dari 5 ribu orang semenjak 5 Agustus 2019.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar