Kamis, 17 Oktober 2019

Awas, Pertanyaan Kapan Lulus Pacu Masalah Kesehatan Mental



Hari Kesehatan Mental Sedunia jatuh pada 10 Oktober 2019. Tahukah Kamu jika pertanyaan ‘kapan lulus?’ dapat juga punya pengaruh pada kesehatan mental satu orang? jual sepatu safety bisa menjadi solusi untuk kamu.

Spesialis kesehatan jiwa Heriani menjelaskan pertanyaan yang terkait dengan potensi serta bukan semua hal yang tentu, bila diberi pertanyaan terus-terusan bisa mengakibatkan depresi serta stres.

“Dari universitas, lulus memang umumnya 3,5-4 tahun. Tetapi itu bukan satu kejelasan sebab faksi universitas juga pahami jika potensi tiap orang berlainan. Jika mahasiswa dipaksa terus dengan pertanyaan semacam itu serta mentalnya tidak kuat, ia juga dapat alami permasalahan kejiwaan,” tuturnya dalam acara “Prevent Suicide by Loving Yourself” di Jakarta pada 9 Oktober 2019.

Untuk menangani permasalahan ini, kedua pihak juga harus mengusahakan. Dari bagian penanya, diinginkan untuk berpikir sebelum melemparkan satu pertanyaan.


Wisuda.

“Coba dipikir dahulu, baik ataukah tidak, menyakiti hati orang lain ataukah tidak, atau dapat berkaca pada diri kita, bagaimana rasa-rasanya bila mendapatkan pertanyaan semacam itu,” katanya.

Jika pertanyaan itu masih digaungkan, mahasiswa yang menjawab juga dapat memberikan dua respon. Pertama, bisa berbentuk lelucon. Heriani memberikan contoh untuk menjawab bulan Mei alias “maybe yes serta maybe no” (mungkin iya serta tidak).

“Dibuat gurauan malah baik sebab memudahkan depresi dari pertanyaan kapan lulus itu. Kamu makin enjoy serta santai jika jawabnya nyeleneh,” jelasnyanya.

Alternatif lain bisa berbentuk jujur, tetapi tidak menghakimi. Misalnya, sampai step mana Kamu sekarang. Tetapi, tidak ditambah begitu susahnya membuat skripsi itu.

“Jujur saja telah tiba mana serta kurang apa. Tetapi tak perlu katakan sulit sebab materinya susah dicari dan lain-lain. Ini malah menyepelekan potensi Kamu,” tuturnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar