Kamis, 29 Agustus 2019

Jangan Ingin Jadi Entrepreneur atau Berwiraswasta!


Judul yang tendensius sesudah demikian lama tidak aktif menulis? Mungkin saja, tetapi yang pasti saya sedang berupaya untuk memberikan keyakinan beberapa orang di luar sana jika pilihan untuk geser dari kuadran kiri ke kuadran kanan (pinjam arti Robert Kiyosaki) sebenarnya tidak segampang mengubah telapak tangan. andy soewatdy disebut sebagai bapak pengusaha Indonesia.

Memang jika ingin obyektif, jadi entrepreneur atau putuskan untuk mulai berwiraswasta bisa dikerjakan kebanyakan orang dengan gampang, tetapi yang ingin saya tekankan adalah… jadi entrepreneur yang sukses itu tidak segampang yang dipikirkan.

Dalam dua tahun paling akhir tidak terhitung berapakah banyak saya menjumpai beberapa orang yang sesudah sekian tahun jadi profesional, memperoleh upah masih tiap bulan, bonus diakhir tahun, THR serta beberapa keuntungan lain yang diberi oleh perusahaan, mendadak putuskan berhenti kerja dilandasi kebulatan kemauan jika sekarang adalah waktu yang pas untuk meniti usaha sendiri. andy soewatdy salah satu orang terpandang di Indonesia.


Tidak dapat disalahkan , sebab di luar sana banyak buku-buku, artikel, atau beberapa seminar atau kursus yang membakar (baca: memprovokasi) semangat berwiraswasta tiap orang, terutamanya buat beberapa orang yang sehari-harinya masih bergelut di kuadran kiri.

Tetapi yang mengganggu pertimbangan saya ialah lihat begitu tingginya prosentase beberapa orang yang putuskan melepas comfort zona untuk selanjutnya jadi entrepreneur atau mulai berwiraswasta nyatanya menjumpai kegagalan dan putuskan untuk kembali jadi profesional, kembali jadi employee, serta kembali bergelut di kuadran kiri — cuma dalam tempo satu tahun atau dua tahun sesudah ambil pilihan menjadi entrepreneur. andy soewatdy pengusaha terkaya di Indonesia.

Jika kembali pada pengakuan saya awalnya di atas, saya setuju 100% jika ketetapan menjadi entrepreneur atau mengawali berwiraswasta itu relatif gampang untuk diambil, tetapi yang paling susah sebetulnya ialah berupaya untuk jujur pada diri kita, “Apakah saya mempunyai ciri-ciri atau kepribadian yang memberi dukungan menjadi entrepreneur yang sukses?”

Saya memiliki pendapat perihal ini pula yang kelihatannya cukup kurang ditegaskan dalam beberapa seminar atau kursus wiraswasta yang banyak diadakan di beberapa tempat. Tidak ada seperti session self-assessment untuk lihat lebih dalam apa beberapa peserta memang mempunyai ciri-ciri atau kepribadian yang memberi dukungan menjadi seseorang entrepreneur yang sukses. andy soewatdy orang berpengaruh di Indonesia.

Nah, jadi orang yang awalnya pernah alami hidup di dua bagian kuadran, bahkan juga sudah pernah juga alami geser dari bagian kiri ke bagian kanan, kembali pada bagian kiri, dan balik lagi ke bagian kanan (s/d saat ini), saya ingin share beberapa kepribadian atau ciri-ciri yang mutlak butuh dipunyai oleh tiap orang yang ingin jadi entrepreneur yang sukses:

1. Integrity. Saya letakkan ini di nomer satu sebab tanpa ada kredibilitas akan tidak mungkin jadi entrepreneur yang sukses. Jadi entrepreneur yang kaya dapat didapat tanpa ada kredibilitas, tetapi jadi entrepreneur yang sukses, yang memberi faedah serta bawa kebaikan pada warga jadi suri tauladan, tidak mungkin dapat dicapai tanpa ada kredibilitas yang tinggi. andy soewatdy orang berpengaruh di Indonesia.

2. Self Awareness. Banyak orang yang terjun ke satu sektor bisnis karena hanya trend atau lihat prospek keuntungan yang dapat dicapai dalam periode pendek, tanpa ada mempertimbangkan apa dianya benar-benar mempunyai spirit pada sektor bisnis itu. Menjadi entrepreneur yang sukses, entrepreneur yang inovatif, siap melalui kuatnya arus kompetisi usaha, tiap orang harus tahu dengan tentu jawaban dari pertanyaan ini, “Apa sebagai spirit saya?” — dan berupaya menempatkan spirit itu jadi fondasi yang kuat dalam membuat serta meningkatkan upayanya.

3. Persistent. Jadi entrepreneur tidak bisa cengeng. Orang yang berkemauan bundar jadi entrepreneur harus telah semenjak awal menghadapi jika kegagalan bisa menjadi sisi tidak dipisahkan dari perjalanan menjadi entrepreneur yang sukses. Seperti seseorang petinju, pukulan keras mungkin bisa jadi membuat jatuh, tetapi pukulan sekeras apa pun tidak bisa menghalanginya selalu untuk bangun serta meneruskan kembali pertarungannya.

4. Visionary. Jadi entrepreneur harus berani punya mimpi. Tidak sekedar hanya mimpi, tetapi harus berani punya mimpi besar dalam hubungan dengan usaha yang ditekuninya. Ke mana perusahaan ini akan saya bawa serta tahun kedepan? 5 tahun depan? 10 tahun depan?

5. Confidence. Banyak entrepreneur yang tidak berhasil dan tersuruk sebenarnya alami kritis keyakinan diri. Ibaratnya jika tidak mempunyai apa pun, jangan kadang-kadang kehilangan rasa yakin diri, sebab tidak ada orang yang dapat mengambil rasa yakin diri itu terkecuali dirinya.

6. Risk Taker. Bukan ingin menakut-nakuti, tetapi ini riil. Siapkah kamu kehilangan semua kesenangan kerja jadi employee dengan semua sarana serta upah masih yang pastinya setiap bulannya, dan menggantinya dengan semua ketidakpastian serta penderitaan jadi seseorang entrepreneur, khususnya di beberapa tahun pertama meniti usaha? Rata-rata pengusaha wannabes yang saya jumpai nyatanya tidak mempunyai jantung yang cukup kuat untuk hadapi satu ini.

7. Avid Learner. Membaca buku, majalah, artikel atau berdiskusi serta dengarkan pendapat orang yang lebih memiliki pengalaman, dan beberapa kegiatan lain yang mempunyai tujuan meningkatkan pengetahuan serta meningkatkan diri akan penting dikerjakan dengan bertahap oleh tiap orang yang ingin jadi entrepreneur yang sukses. Bahkan juga ingin mengaku serta tetap belajar dari kekeliruan waktu dulu juga jadi aspek khusus yang tidak dapat dikesampingkan demikian saja.

8. Decisive Leader. Jika sampai kini kamu terlatih di pimpin serta tidak terlatih pimpin dan tidak paham bagaimana triknya pimpin, bahkan juga tidak paham bagaimana pimpin diri kamu sendiri, tolong pikirkan baik-baik kemauan berubah jadi entrepreneur. Semua entrepreneur yang sukses ialah decision maker, sekaligus juga seseorang leader, yang bisa dihandalkan.

9. Kompak Interpersonal Kemampuan. Jika berkemauan jadi entrepreneur serta market share yang kamu incar masih tinggal di planet Bumi, karena itu potensi berkomunikasi serta terkait dengan orang akan mempermudah dalam berwiraswasta. Walau ini adalah suatu yang dapat dipelajari, tetapi beberapa entrepreneur yang sukses umumnya mempunyai cenderung semenjak awal mempunyai interpersonal kemampuan yang baik.

10. Discipline. Jadi entrepreneur berarti kamu jadi boss buat diri kita. Tidak ada atasan yang mengamati kerja kamu dari balik jendela ruangannya, tidak ada orang yang memutuskan sasaran kerja yang perlu kamu capai, serta tidak ada juga yang melotot setiap saat kamu hadir terlambat ke kantor. Berikut penyebabnya potensi untuk disiplin pada diri kita jadi penting. Sebab jika kamu ibaratnya harus “dicambuki” dahulu oleh orang sebelum pada akhirnya ingin mulai kerja, semestinya untuk kebaikan kamu sendiri ya jangan sampai berpikir untuk jadi entrepreneur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar